"" "" "" Obat Herbal Indonesia: Bahan Dapur yang Bisa Jadi Obat Batuk

Jumat, 17 Juni 2011

Bahan Dapur yang Bisa Jadi Obat Batuk


Batuk bisa disebabkan oleh berbagai sebab seperti infeksi saluran napas, influenza, alergi, asma, tersedak atau karena menghirup asap rokok. Ada berbagai macam obat batuk di pasaran, tapi sebenarnya obat batuk juga banyak tersedia di dapur Anda.

"Hampir setiap orang pernah terserang batuk, karena batuk sebenarnya adalah refleks fisiologis tubuh untuk mengeluarkan benda-benda asing dari tenggorokan. Oleh karena itu, tidak semua batuk harus disembuhkan, karena itu refleks," ujar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia dalam acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Prof Sumali juga mengatakan bahwa bukanlah suatu penyakit melainkan hanya gejala. Beberapa jenis obat batuk yang biasa digunakan antara lain adalah:

Antitusif (pereda batuk)
Anti alergi (antihistamin)
Decongestan (pengencer dahak)
Antibiotik
Analgesik
Anti radang
Hindari rokok dan asap rokok
Hindari alergen (debu dan asap rokok)


"Tapi sebenarnya di rumah kita sendiri banyak obat herbal yang digunakan sebagai obat batuk, biasanya banyak di dapur," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.

Berdasarkan banyak penelitian yang telah dilakukan, Prof Sumali memberikan beberapa contoh herbal yang bisa digunakan sebagai obat batuk, yaitu:

1. Rimpang jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan jahe merah (Z. officinale var. rubra)
"Jahe berkhasiat sebagai karminativa (menghilangkan kembung, antiinflamasi, analgesik (nyeri karena batuk), antipiretik (penurun panas). Jahe berkhasiat sebagai obat batuk karena komponen minyak atsiri yang mengandung terpenoid zingiberol, gingerol dan shogaol. Caranya direbus atau diseduh dengan air panas kemudian diminum," jelas Prof Sumali.

2. Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)
"Kalau saya kencur dicuci, dikupas kemudian dikunyah, itu sudah bisa jadi obat batuk," jelas Prof Sumali.

Menurut Prof Sumali, kencur berkhasiat sebagai antiinflamasi dan mengendalikan rasa sakit, antihipertensi, obat influenza. Herbal ini berkhasiat karena 2,4-3,9 % minyak atsiri yang mengandung 25-30 % etilsinamat dan metil-p-metoksi-sinamat, asam trans-sinamat.

3. Ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
"Jeruk nipis bisa digunakan untuk obat influenza, perut mules, mual, batuk. Jeruk nipis mengandung komponen kimia yaitu minyak atsiri 7% yang mengandung
terpena, terpenoid hesperidin tangeritin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide.

4. Ekstrak dan minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt)
"Biji pala mengandung komponen kimia miristisin, asam miristat, safrol dan
eugenol. Khasiatnya sebagai sedativa (penenang), makanya orang yang biasanya makan makanan yang mengandung biji pala jadi ngantuk," lanjut Prof Sumali.

5. Mint atau minyak permen (Mentha piperita L)
"Daun minta punya khasiat sebagai stimulansia (merangsang nafsu makan), karminativa (melegakan pencernaan), antispasmodik (meredakan ketegangan otot saluran pernapasan dan pencernaan), antiemetik (anti muntah).

Komponen utama minyak permen adalah mentol 50-60%, 40-45% adalah mentol bebas, lainnya dalam bentuk ester.

6. Akar manis atau Liquorice atau Licorice (Glycyrrhiza glabra L.)
"Akar manis sudah diketahui memiliki spektrum khasiat farmakologi yang luas sejak 2100 SM. Liquorice banyak digunakan dalam formula obat batuk sebagai ekspektoransia dan demulcent (mucoprotective), antiinflamasi," jelas Prof Sumali.

Komponen kimia yang terkandung didalamnya adalah Glycyrrhizin, garam kalium dan kalsium asam glisirisinat. Flavonoid liquiritin, isoliquertin, liquiritigenin, isoliquiritigenin, ramnoliquiritin.

7. Thymi Herba (Thymus vulgaris dan T. zygis)
Khasiatnya sebagai antiseptik, antitusiv, spasmolitik dan ekspektoransia. Dengan komponen kimia mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 1,2% dengan kadar fenol tidak kurang dari 0,5% dihitung sebagai timol.

Sumber: http://health.detik.com/read/2011/06/16/160708/1661876/766/bahan-dapur-yang-bisa-jadi-obat-batuk?l991101755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar